Bahaya Pestisida Bagi Kesehatan - Selain berdampak pada kerusakan lingkungan, residu pestisida juga berbahaya bagi kesehatan, baik dalam jangka panjang atau pun pendek. Salah satunya adalah menghambat perkembangan kognitif. Pada kehamilan bisa beresiko terjadinya kelainan bawaan. Residu pestisida ini bisa terdapat dalam jenis buah dan sayuran segar, sehingga kita memerlukan kehati-hatian dalam mengkonsumsinya. Penggunaan pestisida bisa terjadi pada saat proses produksi di lahan atau selama pasca panen.
Dengan bertambah pengetahuan kita mengenal berbagai macam bahaya dari pestisida ini maka sudah sewajarnya kalau kita memang harus berhati-hati terhadap pengaruh negatif dari pestisida apalagi bila penggunaannya berlebihan.
Peneliti Kesehatan Masyarakat dari Universitas Gajah Mada, Nurul Kodriati, M.Med Sc., mengatakan bahwa saat ini banyak petani menggunakan berbagai bahan kimia untuk menjaga tanaman dari serangan hama. Tak cukup satu macam, kata Nurul, satu jenis buah atau sayuran bisa menggunakan 17 - 55 macam bahan kimia yang berbeda.
Menurut Nurul, buah yang paling banyak terpapar pestisida sehingga banyak residu yang menempel di kulitnya adalah apel, pir, serta anggur. Pada sayuran, jenis yang paling banyak terpapar pestisida adalah seledri, bayam, paprika, dan wortel.
Ambil contoh buah apel. Meski terlihat segar dan menggoda, kata Nurul,setidaknya ada tiga kandungan pestisida yang paling sering ditemui pada apel, yakni thiabendazole, diphenylamine, dan acetamiprid. Dampak bahan kimia tersebut bisa bermacam-macam, tergantung pada jenis bahan kimianya dan seberapa banyak kita terpapar. Apa saja efeknya? Sedikitnya ada empat efek, yakni efek karsinogen (bisa menimbulkan kanker), hormone disruptor (mengganggu sistem hormonal), neurotoxin (mempengaruhi sistem saraf), dan mengganggu pertumbuhan serta fungsi reproduksi.
Berikut ini contoh bahaya bahan aktif pestisida terhadap kesehatan
- Asefat beresiko menyebabkan kanker, mutasi gen, kelainan alat reproduksi.
- Aldikard sangat beracun pada dosis rendah.
- BHC beresiko menyebabkan kanker, beracun pada alat reproduksi.
- Kaptan beresiko menyebabkan kanker, mutasi gen.
- Karbiral beresiko menyebabkan mutasi gen, kerusakan ginjal.
- Klorobensilat beresiko menyebabkan kanker, mutasi gen, keracunan alat reproduksi.
- Klorotalonil beresiko menyebabkan kanker, keracunan alat reproduksi.
- Klorprofam beresiko menyebabkan kanker, mutasi gen, pengaruh kronis.
- Siheksatin beresiko menyebabkan Karsinogen.
- DDT beresiko menyebabkan Cacat lahir, pengaruh kronis
Keracunan: Tanda orang yang keracunan pestisida dalam jumlah cukup tinggi bermacam-macam, tergantung jenis pestisida yang digunakan. Namun, pada umumnya berupa sakit kepala, pusing, mual sampai muntah, gemetar, kejang, penglihatan kabur, berair liur banyak, bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran.
Jangka Panjang: Kelainan alat reproduksi, Kanker, cacat lahir, mutasi genetik
Cara mengurangi Residu Pestisida - Mencuci secara bersih dengan menggunakan air yang mengalir, bukan dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru sangat memungkinkan racun yang telah larut menempel kembali ke sayuran.Pencucian bisa menurunkan residu sebanyak 70 persen untuk jenis pestisida karbaril dan hampir 50 persen untuk DDT
Mencuci sayur sebaiknya jangan lupa membersihkan bagian-bagian yang terlindung mengingat bagian ini pun tak luput dari semprotan petani.
Untuk memudahkan kita yang terutama dewasa ini sering merasa waktu 24 jam tidaklah cukup, Longrich menghadirkan terobosan baru di tahun 2016 :
Untuk memudahkan kita yang terutama dewasa ini sering merasa waktu 24 jam tidaklah cukup, Longrich menghadirkan terobosan baru di tahun 2016 :
ALL PURPOSE CLEANSER - Efektif mengangkat pestisida secara instan dan kotoran dari segala permukaan.
Informasi lebih lanjut tentang product :
0812 603 7839
BB : 59B1763B
E : dev.longrich@gmail.com
info.longrich.co.id
No comments:
Post a Comment